Jumat, 23 Desember 2011

ELIANA

eliana, novel, penerbit republika, tere liye, buku islami, buku islam
Buku Islami, Seri Novel

ELIANA

(Serial Anak-Anak Mamak)

Republika

Harga Rp. 54.000


Selamat datang di dunia yang tidak pernah kalian bayangkan. Di mana rasa ingin tahu, proses belajar, menyatu dengan kepolosan, kenakalan, hingga isengnya dunia anak-anak. Selamat datang di sebuah petualangan hebat, ketika persahabatan, pengorbanan, dan pemahaman yang baik atas kehidupan tumbuh dari wajah-wajah ceria terus melekat hingga mereka tumbuh dewasa.
Adalah Eliana, anak sulung Mamak yang pemberani, bersama tiga rekannya, membentuk geng dengan sebutan ‘empat buntal’. Berempat mereka kompak, bahu-membahu melewati hari-hari seru, kejadian suka-duka, pantang menyerah. Bahkan, melawan kerakusan di kampung kecil dengan sabuk sungai, dikelilingi hutan, dan dibentengi bukit-bukit hijau. Adalah Mamak yang membesarkan anak-anak dengan disiplin tinggi, tegas, akhlak tidak tercela, serta tanpa kompromi. Dan adalah Bapak yang selalu riang, memberikan teladan dari perbuatan, serta selalu bijak menyikapi masalah.
Eliana buku ke-4 dari Serial Anak-anak Mamak, setelah Burlian (buku ke-2), Pukat (buku ke-3), dan berikutnya Amelia (buku ke-1 yang terbit 2011). Inilah serial terbaik untuk memahami kasih-sayang keluarga, kesederhanaan, serta keteguhan tekad berbuat baik. Selamat datang di dunia yang semoga kita temukan dalam kehidupan keluarga masa depan yang lebih baik.
“Jangan pernah membenci Mamak kau, Eliana. Karena kalau kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang Ibu lakukan untukmu, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian

100 Tahun Mohammad Natsir : Berdamai dengan sejarah

100 tahun mohammad natsir, berdamai dengan sejarah, buku islam, buku islami, republika penerbit
Buku Islami, Seri Wawasan

100 Tahun Mohammad Natsir :

Berdamai dengan sejarah

republika penerbit

 

Harga Rp. 81.000

Kekalahan paling dramatis bukanlah yang terjadi pada diri Natsir. “Kekalahan” paling tragis terjadi ketika “Bapak Bangsa dan Pemimpin Bangsa Revolusi”, yang sejak muda telah berjuang bagi kemerdekaan bangsa, menemukan dirinya ditolak oleh bangsa yang dicintainya. “Kekalahan” tidak kurang tragisnya ialah ketika “Bapak Pembangunan”, yang telah “mengubah peta Indonesia” harus menerima kenyataan bahwa kehadirannya tak diinginkan lagi dan perilakunya dijadikan sebagai contoh dari perbuatan yang tidak pantas (Taufik Abdullah)
Belum tibakah saatnya bangsa ini melupakan dendam masa lalu dan berdamai dengan sejarah ?
segera miliki buku islami ini………….!

Malaikat Maut Tersenyum dengan Nabi Muhammad Saw

buku islam, Malaikat maut tersenyum buku islami, penerbit mumtaz
Buku Islami, Seri Sirah

Malaikat Maut Tersenyum dengan

Nabi Muhammad Saw





penerbit Mumtaz

Harga Rp. 22.000



Bersabdalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam : “Sesungguhnya tempat perjanjian kalian dengan aku bukanlah di dunia, tempat perjanjian kalian dengaku adalah di haudh (telaga). Demi Allah, sungguh seakan-akan aku sekarang sedang melihat kepadanya di depanku ini.
Wahai manusia, demi Allah,tidaklah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi yang aku khawatirkan adalah dibukanya dunia atas kalian, sehingga kalian akanberlomba-loba mendapatkannya, sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah berlomba-lomba untuk mendaatkannya. Maka dunia itu akan membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.”
Itulah penggalan khutbah Rasulullah SAW sebelum Malaikat Maut menjemputnya. Simaklah kisahnya dalam buku sederhana ini.
segera miliki buku islami ini………….!